#under_header{ margin:10px 0; padding:1%; width:98%; }

Jumat, 11 Desember 2009

TANTANGAN GENERASI MUDA ENTREPRENUER INDONESIA

TANTANGAN GENERASI MUDA ENTREPRENUER INDONESIA


Bicara menjadi wirausaha sekarang banyak dikaji di banyak kalangan akademis. Sampai pemerintah pun mengubah kurikulum pendidikannya untuk secara lebih dini mengenalkan kewirausahaan baik dari bangku SD sampai tingkat universitas dan masyarakat luas di seluruh dareah di Indonesia. Banyaknya jumlah pengangguran terdidik dan kemiskinan yang tampaknya tak berkurang merupakan sebuah gambaran pendidikan kita masih jauh dari fungsi peningkatan kesejahteraan bagi warga negara kita. Peran kewirausahaan sendiri sebenarnya akan memberikan manfaat positif bagi negara dan masyarakat kita salah satunya peningkatan kesejahteraan masyarakat. Menilik kurang lebih hanya 1% dari jumlah penduduk Indonesia yang dikatakan sebagai pengusaha, memang sedikit ironi jadinya jika dilihat dari segala kekayaan sumber daya yang kita miliki. Globalisasi yang tak terelakkan membuat semakin miris saja nasib bangsa kita jika nantinya kita hanya sebagai penonton “kaum sejahtera (pemilik modal)” ditengah kemiskinan di rumah sendiri. Banyak yang berharap pemerintah ikut campur tangan untuk merumuskan perencanaan jangka panjang yang menggambarkan akan kemana bangsa ini akan dibawa dalam tataran kemajuan bangsa lain.
Di tengah kondisi yang seperti itu banyak tantangan untuk menjadikan bangsa kita bisa bangkit dan meraih kemajuan seperti bangsa lainnya. Lalu tantangan itu dibebankan pada siapa? Tentunya kita semua tapi lebih khusus untuk jangka panjang adalah para generasi muda bangsa Indonesia. Lalu generasi muda Indonesia yang seperti apa? Kalau saya boleh menjawab yaitu generasi muda entrepreneur Indonesia. Dengan semakin banyaknya genrerasi pengusaha Indonesia nantinya kita bisa banyak menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat kita sendiri dan benar-benar memanfaatkan sumber daya yang kita miliki guna benar-benar menyejahterakan banyak kita sendiri. Sekarang mulai banyak muncul generasi muda entreprenuer Indonesia yang memenangkan penghargaan di tingkat Asia. Ini mengindikasikan bahwa sebenarnya bangsa kita bisa menghasilkan pengusaha-pengusaha yang bisa menyelamatkan bangsa kita (dari hutang luar negeri, penjajahan ekonomi, dll) di tengah globalisasi ini. Pemerintah juga kita tahu banyak berupaya meningkatkan generasi-generasi muda entrepreunuer Indonesia sekaligus melakukan perbaikan kesejateraan dengan memberdayakan masyarakat itu sendiri. Pemberian KUR (kredit untuk rakyat) untuk UMKM, pengenalan kewirausahaan di bangku pendidikan, program pemberdayaan masyarakat melalui PNPM, dll yang mana itu semua merupakan upaya pemerintah melalui social entrepreneurship yang mana tujuannya untuk menciptakan kesempatan kerja, peningkatan kesetaraan, melakukan inovasi dan kreasi baru terhadap produksi barang ataupun jasa yang dibutuhkan masyarakat dan menjadi modal social. Bayangkan saja jika tiap rumah di Indonesia memilki 1 jenis usaha yang ia kembangkan dengan bantuan masyarakat dan pemerintah sebagai pembimbing dan pendukungnya. Nantinya masyarakat sendiri yang akan merasakan manfaatnya secara langsung dan juga membuat perekonomian Indoensia semakin kuat secara mandiri karena perekonomian masyarakat digerakkan dari UMKM yang terbukti aman terhadap goncangan krisis ekonomi global yang sedang memasuki tahap lebih luas.
Pembibitan generasi muda entrepreneur bukanlah hal yang mudah jangan sampai nantinya salah arah dimana keuntungan hanya menyejahterakan secara individual saja tapi harus menjadikan masyarakat ikut sejahtera atau ikut memperoleh manfaat positif atas usahanya tersebut. Guru SD hingga Universitas sekarang dituntut bukan hanya sekadar menanamkan kepandaian lewat ilmu pengetahuan tetapi juga dituntut bisa mengaplikasikan ilmunya terutama membentuk kepribadian yang mandiri lewat entrepreneur. Lewat pendidikan entrepreneur itu juga dikenalkan bahwa sebenarnya semua bidang bisa dikaitkan entrepreneur mulai dari matematika, kimia, biologi, sosiologi, kewarganegaraan, dll. Di sisi lain karena generasi muda dibawah umur 25 merupakan generasi pelajar yang mana masih belum banyak produktif maka pembekalan entrepreneur sejak dini diharapkan bisa memberi mereka kemampuan untuk mandiri lebih dini dan menjadikan mereka lebih bebas dalam mengembangkan kreativitas diri melalui kegiatan positif yang mempunyai nilai jual dan manfaat yang lebih besar pada lingkungan dan masyarakat. Perkembangan teknologi juga saat ini sudah menjadi teman kedua generasi muda sekarang yang ikut menggerakkan roda ekonomi melalui kehidupan sehari-hari generasi muda dalam interaksinya dengan dunia teknologi. Sejatinya teknoprenuer mulai bisa dikembangkan dari kondisi tersebut. Sebenarnya banyak jalan generasi muda untuk menjadi entrepreneur tapi kebanyakan mereka belum mempunyai mental untuk berani dalam terjun didalamnya. Banyak kegiatan berkait entrepreneur yang diadakan banyak organisasi/ instansi baik itu workshop entrepreneur dan seminar kewirausahaan dibeberapa tempat tapi hasilnya yang benar-benar nantinya terjun ke dunia entreprenureship hanya kurang dari 10% dari peserta. Nah PR inilah sekarang banyak dicari solusinya. Pendekatan sosial entrepreneur sejak dini dan pembentukan karakter kepribadian yang dibutuhkan untuk menjadi entrepreneur masih harus terus ditingkatkan. Nantinya perguran tinggi juga bukan hanya sekadar mencetak ”pekerja-pekerja” tetapi lebih pada entrepreneur-entreprenur baru yang juga bisa andil memperbaiki perekonomian Indonesia dengan jalan berwirausaha setelah lulus. Lihat saja penerapan pendidikan ekonomi di negara lain seperti Israel yang baru menyatakan mahasiswa ekonomi mereka bisa lulus setelah berwirausaha dengan pencapaian keuntungan miliaran sehingga ini akan menanamkan jiwa kebanggaan berwirausaha pada lulusan mereka. Penulis juga berpikir bahwa sebenarnya semua usaha juga pasti akan berhasil asalkan dilaksanakan dengan kerja keras dan bertanggung jawab atas kemajuan usahanya tersebut. Sekarang semua diserahkan pada tiap insan generasi muda Indonesia apakah berani sukses berwirausaha dan menjadi “Dr. Muh. Yunus”(peraih nobel perdamaian 2006 dan pendiri Grameen Bank) baru demi masa depan yang lebih baik bagi semua .




0 komentar:

Posting Komentar

mau komentar...monggo

MY WIDGETBLOG

Banner Exhange!
Kopi kode di bawah ini untuk memasang banner/button tersebut
 

FOLLOWERS

TUKERAN LINK

MAU TUKERAN LINK MA AQ NI DIA BANNERQ : Banner Exhange!
Kopi kode di bawah ini untuk memasang banner/button tersebut KALO UDAH KONFIRMASI LEWAT SHOUMIX OK!

IT'S BLACK Copyright © 2009 WoodMag is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template